Senin, 05 April 2010

Mengenal Kanker Serviks dan Pencegahannya

Setiap Perempuan Beresiko Terkena Kanker Serviks

Di Indonesia, setiap harinya 40-45 perempuan terdiagnosis kanker serviks dan 20-25 diantaranya meninggal karenanya.
Kanker serviks merupakan kanker tersering di indonesia.
Dampak yang dapat ditimbulkan kanker serviks pada perempuan sangat banyak, dikarenakan kasus kanker serviks terbanyak muncul pada saat perempuan dalam usia produktif yaitu antara 30-50 tahun.
Dampak yang dapat timbul adalah :
Gangguan kualitas hidup : psikis, fisik dan kesehatan seksual
Dampak sosial dan ekonomi (finansial)
Pengaruh pada perawatan, pendidikan anak dan suasana kehidupan keluarga.

Apa yang Dimaksud dengan Kanker Serviks :
Kanker serviks merupakan pertumbuhan dari suatu kelompok sel yang tidak normal pada serviks (leher rahim)
Perubahan ini biasanya memakan waktu beberapa tahun sebelum berkembang menjadi kanker. Oleh sebab itu sebenarnya terdapat kesempatan yang cukup lama untuk mendeteksi apabila terjadi perubahan pada sel serviks melalui skrining (pap smear atau IVA) dan menanganinya sebelum terjadi kanker serviks

Bagaimana gejalanya :
Kebanyakan infeksi HPV dan kanker serviks stadium dini berlangsung tanpa menimbulkan gejala sedikitpun sehingga penderita masih dapat menjalankan kegiatan sehari-hari.
Namun, jika dilakukan pemeriksaan deteksi dini dapat ditemukan adanya sel-sel serviks yang tidak normal yang disebut juga sebagai lesi prakanker.
Bila kanker sudah mengalami progresifitas atau stadium lanjut maka gejala-gejala yang dapat timbul antara lain :
1.pendarahan setelah senggama
2.pendarahan spontan yang terjadi antara periode menstruasi rutin
3.timbulnya keputihan yang bercampur dengan darah dan berbau
4.nyeri panggul dan gangguan atau bahkan tidak bisa buang air kecil
5.nyeri ketika berhubungan seksual

Apa penyebabnya :
penyebab utamanya adalah virus yang disebut Human Papiloma (HPV) yang dapat menyebabkan kanker.
HPV 16 dan 18 secara bersama mewakili 70% penyebab kanker serviks,
Biasanya sebagian besar infeksi akan sembuh dengan sendirinya namun kadang bisa menjadi infeksi persisten yang dapat berkembang menjadi kanker.
Yang perlu diketahui mengenai virus HPV ;
1.HPV dapat ditularkan melalui hubungan seksual.
2.penularan dapat juga terjadi meski tidak melalui hubungan seksual.
3.Hpv dapat bertahan dalam suhu panas.


Deteksi Dini Kanker Serviks
Bagi perempuan yang sudah melakukan hubungan seksual, lakukan deteksi dini secara rutin.
Deteksi dini dapat mendeteksi sel abnormal, lesi pra-kanker dan kanker serviks namun tidak dapat mencegah terjadinya infeksi HIV.
Kanker serviks yang ditemukan pada stadium dini dan diobati dengan cepat dan tepat dapat disembuhkan, oleh sebab itu lakukan deteksi dini secara berkala.
Resiko berkembangnya infeksi menjadi kanker serviks adalah 3-10 kali lebih tinggi pada perempuan yang tidak menjalankan deteksi dini secara teratur.

Deteksi Dini dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain :
1.Tes Pap / Pap Smear
Pap smear dapat dilakukan pada saat pemeriksaan dalam rutin. Pap smear merupakan metode skrining yang sudah dikenal luas.
Dokter anda akan menggunakan spekulum untuk melihat serviks. Selanjutnya dengan menggunakan alat khusus (sikat yang halus). Dilakukanpengambilan sel-sel tersebut dipulas pada kaca objek dan dikirimkan ke Lab. Untuk diperiksa. Pap smear biasanya tidak nyeri, tetapi kurang nyaman bagi perempuan
Konsultasikan kepada dokter anda, kapan sebaiknya anda melakukan pap smear.
2.Biopsi
Pengambilan contoh jaringan (biopsi) kadang perlu dilakukan untuk diagnosa lebih lanjut, atau kadang serviksyang abnormal justru diterapi saat biopsi.
3.IVA (Infeksi Visual dengan Asan Asetat)
IVA adalah skrining yang dilakukan dengan memulas serviks menggunakan asam asetat 3-5% dan kemudian diinspeksi secara kasat mata oleh tenaga medis yang terlatih. Setelah serviks diulas dengan asam asetat, akan terjadi perubahan warna pada serviks yang dapat diamati secara langsung dan dapat dibaca sebagai normal atau abnormal.

Vaksinasi Kanker Serviks
Pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan imunitas (antibody) dari sistem imun didalam tubuh.
Vaksinasi merupakan pencegahan primer.

Kapan sebaiknya vaksinasi diberikan :
Untuk pencegahan infeksi oleh HPV onkogenik penyebab kanker, vaksinasi sebaiknya dilakukan sedini mungkin dan dapat diberikan mulai remaja putri berusia 10 tahun.
Walaupun demikian, hampir semua perempuan dapat memperoleh manfaat karena:
1.Seorang perempuan dapat terkena HPV semasa hidupnya.
2.Infeksi HPV terdahulu tidak memberikan kekebalan terhadap infeksi berikutnya.
3.Data menunjukkan saat seorang perempuan bertambah usia, infeksi HPV menetap dan berpotensi memicu lesi pra kanker dan dapat menyebabkan kanker.

Sumber Tulisan :
http://www.kankerserviks.com/index.php

Tidak ada komentar:

Posting Komentar